Senin, 16 Oktober 2017
By: Uz.Amalia Husnah B( Uz. Yuyu)
Arab Musta’ribah ini dikatakan sebagai Arab campuran ataupun bangsa Arab yang ter-Arabkan, pasalnya suku ini lahir dari percampuran unsur Ibrani-Mesir dengan unsur Arab, yaitu antara Ismail, di mana pihak ibunya sangat bertalian erat dengan Mesir dan pihak ayahnya yang bertalian dengan Mesopotamia (sekarang Irak) dan Palestina, dengan istrinya yang merupakan dari kabilah Jurhum dari Arab al ‘Aribah penduduk asli Yaman yang merupakan keturunan Ya’rub ibn Qahthan (dalam Perjanjian Lama dikenal dengan Jotkan). Dari sini kita dapat diketahui bahwa Arab Musta’ribah yang ter-Arabkan ini adalah melalui istri Ismail, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, yang merupakan keturunan Qahthan dari bangsa Arab ‘Aribah.
Oleh karena itu Arab Musta’ribah sering juga disebut Bani Ismail berdasarkan asal-usul nenek moyang mereka bernama Ismail bin Ibrahim a.s atau sering pula disebut Adnaniyun, yang dinisbahkan kepada anak cucu Ismail bernama Adnan. Mereka ini berdiam di Tihamah, Nejd, Nabasia, Palmyra, dan Hijaz. Sebagian besar mereka hidup nomaden, selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sesuai dengan ada tidaknya sumber mata air yang menjaa
Bani Adnan tersebar ke seluruh Jazirah Arab, yi:
1. Bani Abdul Qais, anak keturunan Bakr bin Wa'il dan anak keturunan Tamim berpindah ke Bahrain dan berdomisili di sana.
2. Bani Hanifah bin Sha'ab bin Ali bin Bakr keluar menuju Yamamah.
3. Bani Saif Khazimah dan al Bahr, Taghlib tinggal di Semenanjung Sungai Eufrat.
4. Bani Tamim tinggal di Basrah.
5. Bani Sulaim di dekat Madinah hingga ke Khaibar dan Hurrah.
6. Bani Tsaqif menetap di Tha'if dan Hawazin yang ada di timur Makkah.
7. Bani Assad tinggal di timur Taima dan barat Kufah.
8. Bani Tha'i di perkampungan Bahtar
9. Bani Dzabiyan tinggal di dekat Taima sampai ke Hawazin.
10. Bani Kinanah tinggal di Tihamah.
11. Bani Quraisy tinggal di Makkah.
Pada mulanya, suku Quraisy hidup rukun. Namun, akhirnya terpecah belah akibat perselisihan yang tak kunjung reda. Perang sering berkecamuk. Pertumpahan darah yang memakan banyak korban sering terjadi. Kondisi Makkah sungguh memprihatinkan. Dan itu semua baru berakhir ketika datang seorang pemuda. Dia adalah Qushay bin Kilab. Sosok Qushay yang kharismatik, berani dan tegas membuatnya dihormati kaumnya. Orang-orang Quraisy menaati apa yang dikatakannya. Hal ini akhirnya membuat ia mampu meredakan konflik dan menyatukan orang-orang Quraisy.
⏳ Kisahnya telah disampaikan pada modul sebelumnya yaitu “Leluhur”✍✍
By: Uz.Amalia Husnah B( Uz. Yuyu)
Arab Musta’ribah ini dikatakan sebagai Arab campuran ataupun bangsa Arab yang ter-Arabkan, pasalnya suku ini lahir dari percampuran unsur Ibrani-Mesir dengan unsur Arab, yaitu antara Ismail, di mana pihak ibunya sangat bertalian erat dengan Mesir dan pihak ayahnya yang bertalian dengan Mesopotamia (sekarang Irak) dan Palestina, dengan istrinya yang merupakan dari kabilah Jurhum dari Arab al ‘Aribah penduduk asli Yaman yang merupakan keturunan Ya’rub ibn Qahthan (dalam Perjanjian Lama dikenal dengan Jotkan). Dari sini kita dapat diketahui bahwa Arab Musta’ribah yang ter-Arabkan ini adalah melalui istri Ismail, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, yang merupakan keturunan Qahthan dari bangsa Arab ‘Aribah.
Oleh karena itu Arab Musta’ribah sering juga disebut Bani Ismail berdasarkan asal-usul nenek moyang mereka bernama Ismail bin Ibrahim a.s atau sering pula disebut Adnaniyun, yang dinisbahkan kepada anak cucu Ismail bernama Adnan. Mereka ini berdiam di Tihamah, Nejd, Nabasia, Palmyra, dan Hijaz. Sebagian besar mereka hidup nomaden, selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sesuai dengan ada tidaknya sumber mata air yang menjaa
Bani Adnan tersebar ke seluruh Jazirah Arab, yi:
1. Bani Abdul Qais, anak keturunan Bakr bin Wa'il dan anak keturunan Tamim berpindah ke Bahrain dan berdomisili di sana.
2. Bani Hanifah bin Sha'ab bin Ali bin Bakr keluar menuju Yamamah.
3. Bani Saif Khazimah dan al Bahr, Taghlib tinggal di Semenanjung Sungai Eufrat.
4. Bani Tamim tinggal di Basrah.
5. Bani Sulaim di dekat Madinah hingga ke Khaibar dan Hurrah.
6. Bani Tsaqif menetap di Tha'if dan Hawazin yang ada di timur Makkah.
7. Bani Assad tinggal di timur Taima dan barat Kufah.
8. Bani Tha'i di perkampungan Bahtar
9. Bani Dzabiyan tinggal di dekat Taima sampai ke Hawazin.
10. Bani Kinanah tinggal di Tihamah.
11. Bani Quraisy tinggal di Makkah.
Pada mulanya, suku Quraisy hidup rukun. Namun, akhirnya terpecah belah akibat perselisihan yang tak kunjung reda. Perang sering berkecamuk. Pertumpahan darah yang memakan banyak korban sering terjadi. Kondisi Makkah sungguh memprihatinkan. Dan itu semua baru berakhir ketika datang seorang pemuda. Dia adalah Qushay bin Kilab. Sosok Qushay yang kharismatik, berani dan tegas membuatnya dihormati kaumnya. Orang-orang Quraisy menaati apa yang dikatakannya. Hal ini akhirnya membuat ia mampu meredakan konflik dan menyatukan orang-orang Quraisy.
⏳ Kisahnya telah disampaikan pada modul sebelumnya yaitu “Leluhur”✍✍
Komentar
Posting Komentar