Langsung ke konten utama

💖Asal Mula Bangsa Arab💖Arab Musta'ribah (Adnaniyah)💖🌻 Modul #4 🌻

Senin, 16 Oktober 2017
By: Uz.Amalia Husnah B( Uz. Yuyu)

Arab Musta’ribah ini dikatakan sebagai Arab campuran ataupun bangsa Arab yang ter-Arabkan, pasalnya suku ini lahir dari percampuran unsur Ibrani-Mesir dengan unsur Arab, yaitu antara Ismail, di mana pihak ibunya sangat bertalian erat dengan Mesir dan pihak ayahnya yang bertalian dengan Mesopotamia (sekarang Irak) dan Palestina, dengan istrinya yang merupakan dari kabilah Jurhum dari Arab al ‘Aribah penduduk asli Yaman yang merupakan keturunan Ya’rub ibn Qahthan (dalam Perjanjian Lama dikenal dengan Jotkan). Dari sini kita dapat diketahui bahwa Arab Musta’ribah yang ter-Arabkan ini adalah melalui istri Ismail, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, yang merupakan keturunan Qahthan dari bangsa Arab ‘Aribah.

Oleh karena itu Arab Musta’ribah sering juga disebut Bani Ismail berdasarkan asal-usul nenek moyang mereka bernama Ismail bin Ibrahim a.s atau sering pula disebut Adnaniyun, yang dinisbahkan kepada anak cucu Ismail bernama Adnan. Mereka ini berdiam di Tihamah, Nejd, Nabasia, Palmyra, dan Hijaz. Sebagian besar mereka hidup nomaden, selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sesuai dengan ada tidaknya sumber mata air yang menjaa

Bani Adnan tersebar ke seluruh Jazirah Arab, yi:
1. Bani Abdul Qais, anak keturunan Bakr bin Wa'il dan anak keturunan Tamim berpindah ke Bahrain dan berdomisili di sana.
2. Bani Hanifah bin Sha'ab bin Ali bin Bakr keluar menuju Yamamah.
3. Bani Saif Khazimah dan al Bahr, Taghlib tinggal di Semenanjung Sungai Eufrat.
4. Bani Tamim tinggal di Basrah.
5. Bani Sulaim di dekat Madinah hingga ke Khaibar dan Hurrah.
6. Bani Tsaqif menetap di Tha'if dan Hawazin yang ada di timur Makkah.
7. Bani Assad tinggal di timur Taima dan barat Kufah.
8. Bani Tha'i di perkampungan Bahtar
9. Bani Dzabiyan tinggal di dekat Taima sampai ke Hawazin.
10. Bani Kinanah tinggal di Tihamah.
11. Bani Quraisy tinggal di Makkah.

Pada mulanya, suku Quraisy hidup rukun. Namun, akhirnya terpecah belah akibat perselisihan yang tak kunjung reda. Perang sering berkecamuk. Pertumpahan darah yang memakan banyak korban sering terjadi. Kondisi Makkah sungguh memprihatinkan. Dan itu semua baru berakhir ketika datang seorang pemuda. Dia adalah Qushay bin Kilab. Sosok Qushay yang kharismatik, berani dan tegas membuatnya dihormati kaumnya. Orang-orang Quraisy menaati apa yang dikatakannya. Hal ini akhirnya membuat ia mampu meredakan konflik dan menyatukan orang-orang Quraisy.

⏳ Kisahnya telah disampaikan pada modul sebelumnya yaitu “Leluhur”✍✍

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan 10 Hari Apresiasi Kemandirian_Hari 7

Bismillahirrohmanirrohiim... Alhamdulillah hari terakhir one week one skill untuk aisyah, ya ini hari ke 7 melatih kemandirian aisy menyiapkan bekal kesekolah , atau menyiapkan makan untuk sarapan, makan siang, makan sore atau makan malam. Hari ini  jadwal aisyah masih ujian mid semester, jadi bekal yang dibawa adalah minuman dan snack.    Aisy menyiapkan minuman  Aisy menyiapkan snack Eh ada yang sibuk menyiapkan bekal juga nih... Sebelum mamasukkan bekal, makan doanat dulu ah... nyam-nyam, eunaak...  Atim masukin ketas dulu ya... Siip semua sudah ok, aku rit tasnya... Aisyah mandi dan berganti baju, kemudian membuka gorden   Agar rapi kubuka gorden kamarku... Alhamdulillah semua sudah siap, yuk go to school... Aktivitas sepulang sekolah tak lupa saya tawarkan kepada fatim untuk pipis, dan ia pun menyetujui.   Pipis ah...  Mi, atim pakai celananya ya..., ok soliha jawab umi yes, cel...

Tantangan 10 Hari Apresiasi Kemandirian_Hari 1

Tantangan 10 Hari Apresiasi Kemandirian _ Hari 1 Bismillahirrohmanirrohiim... Setelah bulan lalu mempelajari komunikasi produktif bulan ini Alhamdulillah kami mendapatkan materi Melatih Kemandirian Anak. Sungguh materi-materi yang diberikan sangat sesuai dengan kondisi dan permasalah seputar menjadi ibu. Bagaimana tidak tema yang pertama komunikasi produktif sangat bermanfaat jika benar- benar diterapkan, kemudian berlanjut melatih kemandirian anak ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dan kelak kalau mereka beranjak dewasa akan menjadi pribadi yang mandiri, cepat selesai dengan dirinya sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain. Kemandirian Anak mulai dilatih diusia sejak mereka tidak masuk kategori bayi lagi yaitu usia 1 tahun keatas. Adapun jenis kemandirian anak yang perlu dibangun adalah : 1. Kemandirian  dalam ketrampilan hidup  contoh : makan, mengenakan baju sendiri, mandi sendiri. 2. Kemandirian psikososial contoh :  melat...

Serunya Main di Dapur

Bismillahirrohmanirrohiim... Di hari ke 14 ini pagi bada subuh setelah tilawah kakak bermain bersama adek. Kakak dan adek selalu saja ada yang di kerjakan, mereka jarang diam, selalu bergerak dan ingin melakukan aktivitas. U: siapa yang mau mie goreng? K: aku... aku mau A: atimah zahra U: umi minta tolong isi air ya, untuk merebus mie K: seberapa mi? U: setengah dari wadahnya kak K: mie nya 1 aja ya mi... U:  itu baru 1/2, tambah in 1/2 lagi kak, ambil di rak atas K: gak ada mi, segitu aja ya U: ya sudah. Agak penasaran mengecek di lemari. Ternyata ada, kemudian di ambil dan digabungkan. K: Menasukkan mie nya kalau sudah mendidih ya mi? Kalau sudah ada tanda gelembung- gelembung? U: iya kak K: Aku masukin ya, kira- kira berapa lama ya? U: kakak masih ingat 3 menit kah? K: Ya, aku ingat. U: kalau kita- kira sudah agak mekar, di matikan kompornya dan di saring ya kak.( umi di ruang tamu, dzikir pagi) K: ya mi, udah ni mi, buruan di masak, aku sama ade main dulu. ...